Jumat, 18 November 2011


Nama              : SHILVIA AYU RHOMANTIKA
Kelas               : Regular 2008
Pokjar             : Jenu
HAKIKAT  PENDIDIKAN  IPS
A. hakikatdansejarah IPS
            Seperti diketahui  IPS  lahir  di  Amerika pada tahun 1960  dengan nama social studies. Pada awal kelahirannya pengajaran IPS ini lebih banyak berpusat pada guru ( teacher centered) tetapi pada tahun 1970 lebih menekankan pada keterampilan proses  ( process skill ) dan berpusat pada siswa (CBSA).
            Di Indonesia, pengorganisasian materi IPs di SD sangat berbeda dengan IPS  di SMP, apalagi  di tingkat SMA. IPS di SD pengorganisasian materinya dipadukan (intregrated) dengan menganut pendekatan lingkungan yang semakin luas, sedangkan di tingkat SMP menganut pendekatan yang di pertautkan dan dipadukan, sedangkan IPS di tingkat SMA menggunakan pendekatan yang dipertautkan dan dipisahkan (separate) atau monodisipliner yakni mengajarkan konsep[-konsep esensial dari masing-masing disiplin ilmu social secaraterpisah.
            IPS di sekolahdasarmerupakan program pendidikan yang mengintegrasikansecarainterdisiplinerkonsep-konsepilmu social danhumoniorauntuktujuanpendidikankewarganegaraan.
            Itulah sebabnya hakikat pengajaran IPS adalah bagaimana mengajarkan konsep-konsep ilmu social, fakta social, generalisasi danteori-teori social secarmenarik, intregratif, komunikatif, kontekstualdanberpusatpadasiswa.

B. Pengertian IPS
            IPS adalah terjemahan dari social studies di dunia pendidikan dasadanmenengah di Amerika Serikat.Oleh sebab itu untuk memahami pengertian IPS perlu di kemukakan pengertian tentang social studies.
            Edgar B. Wesley, menjelaskanpengertian social studies adalah “ those  portions or  aspects of social sciences  that  have  been  selected  and  adapted  for  use  in  the  school  or  in  other instructional  sitiational”. Di katakana pula bahwa“ the  social  studies  are  the  social  sciences simplified  for  paedagogical  purpose”, sedangkanLeonard S.Kenwothemengatakanbahwa“ social studies the study of people carried on in other to help students understand themselves and other sin a varieties of societies indefferent place  and atdefferent times as individual and group seek to meet theeedthrough  many  institutions a those human  beings  search  for  satisfying  a personal  philosophy  and  the  good  society”.
            Dan John Jarolimekmemberikandefinisi“the  social  studies  have  been  defined  as  those  partion  of  the  social  sciences  selected  for  instructional  purpose”, di sebutjugabahwailmu-ilmu social (social science) yang mendukung social studies adalah“History, sociologi,, political science , social psychology, philosophy, antropologi  and economic”(John Jarolimek, 1971)

C. Perbedaan IPS denganilmu-ilmu social
            Menurut Jerome S. burner, struktur ilmu menyangkut saling berhubungan antara ide-ide dasar dari disiplin ilmu yang bersangkutan dan memiliki dua dimensi, yaitu(1.)Dimensi Konsepsional, meliputi konsep-konsep tertentu, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian, dan ide-ide yang mendasari dari disiplin ilmu tersebut (2.)Dimensi metodologis ,meliputip engorganisasian, metodepenelitian, pendekatan yang ditentukan oleh disiplin ilmu yang bersangkutan.
            Perbedaan IIS dengan IPS:

Perbedaan
IIS
IPS
Level
Diberikan  di perguruantinggi / universitas
Diberikan di tingkatsekolah
Scope dan size
Jauhlebihluas
Sempit
Level of difficulty
Menyelidiki anekaragam human relationship yang seba kompleks dan sering kali berhubungan dengan hal yang abstrak dan data-data, konsep-konsep, generalisasi yang sebasulit
Konsep dan generalisasi perlu disederhanakan agar lebih mudah dipahami oleh murid-murid
Purpose
Menetapkankebenaranilmiahsebagai  focus tujuannya
Mengarah pada penampakan BASK (behavior, atitud, skills, dan knowledge)
Approach
Bersifatdisiplinersesuaidengankehidupan
Bersifatinterdisipliner
Kerangkakerja
Diarahkanpadapengembanganteoridanprinsip-prinsipilmiah
Diarahkan pada arti praktisnya dalam mencari dalam mencari alternative pemecahan masalah dan menyusun pengembangan kehidupan ketaraf yang lebih tinggi

D. TujuanPendidikan IPS
            Sedang kantujuan mempelajari  IPSadalah membentuk dan mengembangkan pribadi warganegara yang baik ( good citizens ). Namun secara khusus, tujuanp engajaran IPS dapat dikelompokkan menjadi  4 komponen : (a) memberikan kepada siswa pengetahuan (knowledge) tetang pengalaman manusia dalam kehidupan masyarakat pada masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang; (b) menolong siswa untuk mengembangkanketrampilan (skills) untukmencari, mengolahdanmemprosesinformasi; (c) menolongsiswauntukmengembangkannilai/sikap (value) demokrasidalamkehidupanbermasyarakat; (d) menyediakankesempatanpadasiswauntukmengambilbagianatauberperansertadalamkehidupan social ( social participation).

            MenututMotorella (1994), menyatakanbahwawarga Negara yang dihasilkanolehpendidikan IPS akanmemilikisifatsebagai “ warga Negara yang reflektif”, mampuatauterampil, danpeduli “reflective, competent, and concerned citizen)

Kamis, 17 November 2011

karakter ips

nama :  SHILVIA AYU RHOMANTIKA
kelas  : reguler pgsd 2008
pokjar jenu

Pendidikan IPS SD
1. Karakteristik Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
A. Materi IPS
Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
· Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
· Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.
· Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
· Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
· Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.
B. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).
Sebutan Masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian bersekolah, artinya
anak sudah matang untuk besekolah. Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.
· Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya.
· Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut.
· Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.
Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992 : 42-44), anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
· Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya.
· Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
· Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat
· Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna
· Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.
Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.
A. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3)
a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
b. Suka memuji diri sendiri
c. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya
e. Suka meremehkan orang lain
B. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).
a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis
c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa.
2. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Untuk memperoleh pengalaman yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan sosial (IPS) dapat dijelaskan bahwa IPS ialah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alamnya, fisik maupun sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi sosial. Dari pengertian tersebut diatas tampak jelas bahwa IPS itu terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan manusia dan dari bahan realitas kehidupan sehari-hari didalam masyarakat.
Saya berpendapat bahwa pembelajaran IPS adalah merupakan suatu program pengajaran yang materinya berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan juga bahan dari masyarakat setempat yang tidak tergolong pada salah satu disiplin ilmu sosial yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pendagogis untuk kebutuhan serta disesuaikan tingkat perkembangan peserta didik.
Pendidikan IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan sosial berdasarkan pada kajian geografi, ekonomi, antropologi, tatanegara dan sejarah.
Penerapan pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan sekolah dasar tidak hanya berorientasi pada pengembangan sosial tetapi juga berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpihak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari serta memenuhi kebutuhan sosial siswa di masyarakat ( Kurikulum 1994).
Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”.